bursatourstransfer.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menggandeng Bank Dunia dan ADB membahas skema pembiayaan hijau untuk mendukung transisi industri ramah lingkungan di Indonesia. Salah satu ide utama adalah fasilitas green loan dengan nilai antara US$ 250–290 juta, sebagai dorongan terhadap transformasi energi bersih di sektor manufaktur .
Apa Itu Green Loan?
Green loan adalah pinjaman berbunga rendah yang dirancang khusus untuk investasi berkelanjutan—seperti pemasangan solar panel atau teknologi dekarbonisasi. Dana ini disediakan dengan dukungan lembaga internasional, termasuk Bank Dunia, ADB, dan IMF, serta harus dikelola dengan mekanisme ketat agar tidak diselewengkan.
GISCO: Fasilitator Pembiayaan Industri Hijau
Kemenperin juga tengah merancang aturan formal yang akan memfasilitasi pendirian GISCO (Green Industry Service Company)—perusahaan yang akan menjembatani industri dengan penyedia dana hijau agar transisi energi tidak menjadi beban langsung bagi pelaku industri .
Dukungan Spesifik Sektor
Pembiayaan ini ditargetkan untuk digunakan pada sektor prioritas seperti:
-
Semen
-
Pupuk
-
Besi & Baja
-
Pulp & Kertas
-
Keramik, tekstil, kimia, makanan/minuman, otomotif
Transisi ditujukan untuk mendukung target Net Zero Emission tahun 2050 dan pembangunan kawasan industri smart-eco berkelanjutan .
Tantangan & Proses Implementasi
Beberapa kendala perlu diatasi:
-
Pendanaan minimal US$50 juta per proyek, melebihi skala investasi banyak industri lokal .
- Dibutuhkan bridging mechanism untuk menyalurkan dana tanpa biaya berlebihan.
- Skema harus mencakup pelaporan emisi wajib dan sistem informasi untuk memonitor kontribusi lingkungan .
Dampak dan Prospek
-
Dukung dekarbonisasi industri sebagai bagian visi NZE 2050; peningkatan daya saing dan efisiensi perusahaan.
- Investasi ramah lingkungan sebesar Rp 5.000 triliun diperlukan hingga 2030 untuk transformasi sektor prioritas.
- Bank Dunia telah menyetujui paket investasi sustainable energy & reformasi sektor keuangan senilai US$ 2,128 miliar, termasuk dukungan energi terbarukan.
Diskusi antara Kemenperin, Bank Dunia, dan ADB menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk mempercepat transformasi industri hijau melalui pembiayaan skema green loan. Dukungan regulasi, GISCO, serta akses pendanaan global diharapkan dapat mendorong tercapainya netralitas karbon dan industrialisasi bersih.