Brimob Gelar Dapur Lapangan di Kampung Melayu, Bantu Warga Terdampak Banjir

outdoors Goverment

bursatourstranfer.com – Saat banjir kembali menerjang Kampung Melayu, Jakarta Timur, Brimob gelar dapur lapangan sebagai bentuk tanggap cepat. Dengan mendirikan fasilitas memasak dari mobil modifikasi, mereka tidak hanya memberikan bantuan pangan, tapi juga ikut membersihkan lumpur pasca banjir. Aksi ini menegaskan peran vital Brimob dalam membantu pemulihan warga terdampak bencana.

Kronologi Aksi Brimob di Kampung Melayu

Pasca banjir surut awal Maret 2025, Batalion B Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya diterjunkan langsung ke Jalan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sebanyak 10 personel dipimpin AKP Chusaeni turun tangan membersihkan lumpur yang menutupi permukiman warga.
Mereka menggunakan alat sederhana—pengki, cangkul, sekop, hingga sapu ijuk—untuk mengeruk lumpur dari dalam rumah serta jalan lingkungan. Warga yang sempat mengungsi, sebagian besar kini sudah kembali dan bergotong royong bersama Brimob.
Secara bersamaan, mereka mendirikan dapur lapangan menggunakan mobil double cabin dimodifikasi, menyiapkan makanan siap santap untuk membantu warga yang masih berjuang memulihkan kondisi rumah.

Detil Layanan Dapur Lapangan Brimob

Setelah luapan air surut, dapur lapangan Brimob Polda Metro Jaya memasak dan mendistribusikan makanan siap santap—pagi, siang, dan malam—menggunakan mobil dapur lapangan Yang dirancang khusus untuk memasak massal di lokasi darurat.
Dapur ini juga melibatkan kolaborasi warga setempat: ibu-ibu RW diajak membantu memasak dan turut menyalurkan nasi bungkus ke para terdampak, menjadikan dapur ini pusat solidaritas lokal.
Tidak hanya makanan jadi, dapur lapangan juga menjadi titik pengumpulan donasi berupa sembako dan pakaian layak pakai, sebelum didistribusikan langsung kepada keluarga terdampak.

Sinergi Brimob dan Warga Lokal

Sinergi antara Brimob dan warga lokal menjadi kekuatan utama dalam aksi pasca banjir. Selain memasak, Brimob juga membersihkan lumpur dan membantu proses evakuasi, menunjukkan turun langsung dan peduli pada kebutuhan dasar masyarakat.
Kehadiran Brimob memberi kelegaan tersendiri bagi warga yang masih kesulitan mengakses dapur atau peralatan memasak pasca banjir. “Mereka beneran hadir secara langsung, bukan sekadar simbolik,” kata seorang warga setempat yang ikut mengamati penyemburan lumpur.
Aksi ini juga jadi ujian nyata solidaritas dan sinergi antara pihak berwenang dan masyarakat—Brimob berperan sebagai katalisator aksi, sementara warga setempat membantu memastikan bantuan tepat sasaran.

Standar Operasi & Mobilitas Dapur Lapangan Brimob

Brimob Polda Metro Jaya memang rutin mendirikan dapur lapangan saat bencana. Perlengkapan standar mencakup kendaraan dapur lapangan, kompor gas besar, hingga tenaga dapur yang siap diaktifkan dalam hitungan jam setelah bencana.
Mobil dapur lapangan beroperasi selama jam-jam kritis—dalam beberapa kasus, 24 jam penuh seperti di Bekasi dan Pondok Gede—untuk menjamin warga mendapatkan makanan tepat waktu saat mereka membersihkan rumah dan lingkungan.
Dalam tiap posko, Brimob juga menyediakan air mineral, bahan pangan mentah, dan tambahan logistik lainnya—menyesuaikan kondisi dan kebutuhan warga di lokasi bencana.

Dampak Positif Bagi Warga dan Lingkungan

Keberadaan dapur lapangan Brimob mempercepat pemulihan sosial — warga tidak perlu sore-sore antre sendirian mencari makanan. Waktu dan tenaga dapat digunakan untuk bersih-bersih rumah dan menata lingkungan pasca banjir.
Kegiatan pembersihan lumpur pasca banjir juga mengurangi risiko penyakit seperti diare dan infeksi kulit yang rentan muncul setelah genangan air. Ini jadi fundraising nyata bagi upaya preventif kesehatan masyarakat.
Secara psikologis, kehadiran Brimob memberi keyakinan bahwa pemerintah hadir dalam situasi kritis—yang penting untuk meningkatkan kepercayaan warga terhadap institusi negara pasca bencana.

Reaksi Warga dan Netizen

Meski bukan trending media sosial, reaksi masyarakat lokal sangat positif. Seorang warga bilang: “Mereka datang saat kami butuh—itu sudah cukup membantu mental dan fisik kami.”
Di forum lokal, seorang netizen menulis:

“Brimob turun bareng ibu-ibu bersih-bersih, ini baru aksi nyata bukan sekedar pencitraan.”
Solidaritas semacam ini mendapat sambutan hangat dari warganet yang berharap model serupa diadopsi setiap terjadi banjir.

Dengan Brimob gelar dapur lapangan di Kampung Melayu, warga terdampak banjir memperoleh dua hal penting sekaligus: bantuan pangan siap santap dan kebersihan lingkungan lewat aksi nyata pembersihan lumpur. Ini menunjukkan bahwa respons bencana dapat efektif dan berdampak langsung bila dilakukan dengan sinergi dan ketulusan.