bursatourstransfer.com – Setiap awal Juli, Bumi mencapai aphelion, titik terjauhnya dari Matahari sepanjang tahun. Fenomena Aphelion Juli 2025 bakal terjadi pada 3 Juli sore, saat jarak Bumi ke Matahari mencapai sekitar 152,1 juta km. Meski ini momen astronomis menarik, banyak yang bertanya: apa benar suhu akan lebih dingin atau cuaca berubah? Yuk, bahas tuntas!
Apa Itu Aphelion dan Bagaimana Terjadinya
Fenomena aphelion berarti Bumi berada di titik terjauh orbitnya mengelilingi Matahari—sekitar awal Juli—disebut karena orbitnya berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna .
-
Elips dan Eccentricity
Orbit Bumi memiliki nilai eksentrisitas kecil (~0,0167), yang menyebabkan perbedaan jarak sekitar 5 juta km antara perihelion dan aphelion. Ini berarti saat aphelion, Bumi ~7% lebih jauh dari Matahari dibandingkan saat perihelion. -
Jadwal Aphelion 2025
Tahun ini, puncaknya jatuh pada 3 Juli, pukul 15.54 UTC, atau siang waktu Asia. Itu ketika jarak Bumi ke Matahari mencatat 152,087,738 km. -
Siklus Jangka Panjang
Orbit Bumi berubah perlahan akibat pengaruh gravitasi berbagai planet, memberi variasi sekitar ±3 hari dalam tanggal aphelion tiap tahunnya.
Efek Aphelion terhadap Bumi
Meskipun secara jarak Bumi berada paling jauh dari Matahari, efek terhadap cuaca dan musim sangat minor:
-
Energi Matahari Turun ±7 %
Serapan energi menurun ~7%, tapi ini tak cukup untuk mempengaruhi suhu signifikan karena faktor penentu utama adalah kemiringan sumbu Bumi, bukan jarak. -
Tilt Akibat Musim
Pada Juli, belahan Bumi utara miring menghadap Matahari, menyebabkan panas musim panas justru intens, meski sedang aphelion. -
Suhu Global dan Cuaca
BMKG dan pakar meteorologi menegaskan: aphelion tidak menimbulkan cuaca ekstrem atau dingin tiba-tiba. Semua suhu lebih dipengaruhi iklim lokal, atmosfer, dan dinamika cuaca.
Mitos vs Fakta Seputar Aphelion
Berbagai hoax sering muncul tiap Juli, seperti kabar “panas ekstrem” atau “dingin berkepanjangan”, bahkan penyakit massal.
-
Hoax dingin dan penyakit
Beredar pesan hoax klaim aphelion menyebabkan cuaca dingin luar biasa dan munculnya flu. Faktanya, aphelion hari biasanya, bukan rentang waktu selama beberapa bulan. Ini sudah dibantah lembaga seperti SAWS dan cek fakta lainnya. -
Ukuran Matahari di Langit
Matahari tampak sedikit lebih kecil (~1,7%) di langit dibandingkan saat perihelion, tapi perubahan ini tidak terlihat oleh mata manusia tanpa alat optik. -
Musim dan Panjang Hari
Karena Bumi bergerak lebih lambat saat aphelion, musim panas di belahan utara berlangsung sekitar 4 hari lebih lama daripada musim dingin.
Apakah Ada Dampak untuk Kehidupan Sehari-hari?
Dampak fenomena ini terhadap aktivitas harian kita sangat minimal:
-
Pertanian dan Lingkungan
Energi matahari sedikit berkurang di musim panas, tapi ini tidak signifikan mempengaruhi hasil panen atau suhu global. -
Perencanaan Astronomi dan Edukasi
Fenomena ini sering jadi bahan edukasi sekolah dan lembaga astronomi. Juga berguna untuk akurasi kalender dan model orbital. -
Persepsi Publik
Meski ada kekhawatiran hoax, masyarakat yang kritis dapat memahami fakta: musim tetap berlangsung dengan pola musim biasa, dan aphelion hanyalah informasi menarik, bukan alarm bencana.
Fenomena Aphelion Juli 2025 adalah momen astronomis rutin ketika Bumi berada paling jauh dari Matahari. Meski ini berarti jarak dan energi matahari sedikit berkurang, efeknya terhadap cuaca dan kehidupan sangat kecil. Musim panas tetap berlangsung hangat karena kemiringan sumbu Bumi.