Gempa Kuat Guncang Kepulauan Barat Daya Jepang di Tengah Gempa Susulan

Travel

Rangkaian Panjang Gempa Susulan di Kepulauan Barat Daya

bursatourstransfer.com – Sejak 21 Juni 2025, kepulauan barat daya Jepang — khususnya Tokara Islands di Prefektur Kagoshima — diguncang lebih dari 1.000 gempa kecil hingga menengah dalam rentang dua minggu terakhir.
Mayoritas gempa berkekuatan antara M1 hingga M5, namun khusus 30 Juni hingga 3 Juli, tiga gempa besar tercatat: M 5.1 (1 Juli), M 5.5 (2–3 Juli) .

Menurut Japan Meteorological Agency (JMA), gempa kuat di rentang magnitudo 5.5 tergolong signifikan, mencapai kategori “seismic intensity lower 6”—skala JMA yang menunjukkan tingkat guncangan cukup hebat dan potensi merusak (misalnya genteng jatuh, orang sulit berdiri).

Kondisi ini membentuk pola gempa swarms atau kalemutan gempa berkali-kali, bukan gempa tunggal. Pola ini umum terjadi di zona subduksi percabang seperti selatan Jepang, di mana lempeng tektonik sering bergesekan dan melepaskan energi berkali-kali dalam waktu singkat.

Dampak Nyata: Warga Tertekan & Evakuasi Lokal

Pola gempa berkepanjangan telah membuat warga sangat ketakutan:

  • Banyak yang tidak bisa tidur, diliputi ketidakpastian akibat getaran terus-menerus .

  • Kepala Desa Toshima, Genichiro Kubo, mengatakan beberapa warga memilih evakuasi mandiri, terutama anak-anak dan lansia.

Pada 3 Juli, pasca gempa M 5.5 yang mencapai intensitas lower 6 di Akusekijima, pemerintah lokal mengevakuasi sekitar 13 orang via kapal ke daratan utama untuk keamanan.

Meskipun belum ada laporan kerusakan struktural masif atau korban luka, JMA telah mengingatkan potensi longsor, kerusakan bangunan ringan (seperti genteng dan kaca), serta risiko saat gempa susulan.

Respons Otoritas & Siaga untuk Warga

Otoritas setempat sudah memberi izin evakuasi sukarela, seperti di Toshima, langkah pencegahan bagi warga yang merasa tidak nyaman.
JMA dan otoritas setempat juga memperluas penyebaran peringatan dini via siaran lokal, X, dan sirene lokal. Informasi rumah-rumah stabil serta arahan evakuasi disampaikan rutin mengikuti data seismik.

Sementara itu, pejabat daerah terus memantau potensi efek lebih besar. Mereka bekerja sama dengan BMKG Jepang dan Badan BNPB setempat untuk memperkuat kesiapsiagaan jika pola gempa meningkat.

Risiko Terkait & Perbandingan Sejarah

Tokara berada di jalur subduksi antara Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Eurasia. Zona ini dikenal rentan terhadap gempa kuat maupun swarms.

Gempa swarm pernah tercatat di Izu Islands pada 2000 (M6.5) dan di Kyushu pada 2016 (gempa Kumamoto M7+), memicu longsor dan kerusakan bangunan.
Sejak Juni, meski intens dan disertai susulan, kondisi Tokara masih terkendali: belum ada tekanan besar seperti tsunami, tetapi ada kekhawatiran gempa susulan M≥6. JMA terus memperingatkan bahwa potensi gempa lebih besar masih ada. Mereka mengimbau warga siap dengan alat darurat, jalur evakuasi, dan waspadai potensi tanah longsor di wilayah perbukitan.

Rangkaian gempa kepulauan barat daya Jepang sejak akhir Juni, dengan puncak Magnitudo 5.5, telah menciptakan situasi sibuk bagi ribuan warga dan otoritas setempat. Proses evakuasi sukarela dan peringatan dini telah dijalankan, namun kewaspadaan tetap tinggi karena potensi gempa susulan dan longsor.