Jamal Musiala Patah Pergelangan Kaki, Manuel Neuer Sesalkan Aksi Donnarumma

Sport

bursatourstranfer.com – Insiden mengerikan terjadi kala Jamal Musiala patah pergelangan kaki dalam perebutan bola dengan Gianluigi Donnarumma di laga perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Bayern Munich dan PSG di Atlanta, Sabtu (5/7/2025). Lututnya tertimpa kiper PSG, bikin Musiala langsung dibawa ke rumah sakit. Manuel Neuer, kapten Bayern, mengecam keras cara Donnarumma dalam duel tersebut.

Kronologi Insiden dan Detail Cedera

Kontak terjadi jelang akhir babak pertama, saat Musiala mencoba rebut bola yang sudah diamankan Donnarumma. Sang kiper, yang turun dari garis gawang, ikut mendarat di pergelangan kaki kiri Musiala dalam posisi awkward.
Tayangan ulang jelas memperlihatkan engkel terpelintir. Tim medis langsung melakukan pertolongan, dan Musiala dibawa keluar lapangan pakai tandu.
Diagnosis awal mengindikasikan patah fibula dan robekan ligamen—dengan estimasi absen hingga empat hingga lima bulan, sebuah pukulan besar buat pemain muda Berusia.

Reaksi Emosional di Lapangan

Rekan-rekan Bayern dan PSG langsung shock. Sebagian terlihat syok, seperti Alphonso Davies yang mengerang, dan para pemain PSG consoling Donnarumma sambil menangis.

Donnarumma sendiri tak mampu menyembunyikan penyesalan; dia terlihat menangis di lapangan dan kemudian menutupi wajahnya, sambil ditenangkan rekan.
Kapten Bayern, Manuel Neuer, menyuarakan kekecewaan—menyebut tindakan Donnarumma terlalu berisiko dan kurang empati, yang baru diperlihatkan setelah ditegur.

Kritik Pedas dari Manuel Neuer

Manuel Neuer tak menyimpan cemoohan:

  • “Itu adalah situasi di mana kamu gak perlu masuk seperti itu. Ambil risiko mencederai lawan.”

  • “Aku bertanya ke dia: ‘Kamu gak ingin menjenguk pemain kami?’ Itu soal respek.”

  • Neuer menegaskan, sebagai kiper senior, ia akan menunjukkan sikap hormat langsung. Kenyataan Donnarumma baru mendekati belakangan dinilai ‘terlambat’.

Sudut Pandang Bayern dan PSG

Vincent Kompany, pelatih Bayern, menyebut momen ini “emosional banget”—mengungkap ketidaksukaan atas cedera pemain yang baru pulih dari masalah otot. Max Eberl, direktur olahraga Bayern, menilai Donnarumma tidak sengaja tapi tetap ambil risiko tinggi. Ia menyebut bobot sang kiper dan posisi tubuh sebagai faktor kecelakaan. Sementara itu pelatih PSG Luis Enrique menyampaikan empati: “Doa kami bersama Musiala,” dan menegaskan kejadian itu murni kecelakaan, bukan niat buruk.

Dampak Jangka Panjang untuk Bayern & Timnas

Absennya Musiala selama 4–5 bulan bakal sangat berpengaruh. Dia merupakan pilar utama Bayern musim 2025/26, serta aset penting Timnas Jerman. Bayern harus susun ulang formasi lini tengah, sementara Jerman kehilangan satu talenta kunci. Bayern juga harus kehilangan fleksibilitas taktik dari kemampuan Musiala yang bisa main di beberapa posisi. Musim kompetisi penuh bakal jadi tantangan besar tanpa dia. Di level tim nasional, absennya Musiala bisa berefek pada kualitas permain dan kreativitas Jerman, terutama jelang ajang internasional berikutnya.

Reaksi Publik dan Media

Warganet langsung ramai di media sosial. Banyak yang sedih atas cedera tragis ini, dan menyayangkan cara duel Donnarumma.
Media luar seperti Bild, The Guardian, dan AS di Spanyol menyoroti insiden ini sebagai “moment of reckoning” antara sportivitas dan risiko di pertandingan.
Diskusi soal tanggung jawab kiper dalam duel tinggi muncul kembali—berapa batas agresi wajar? Ini jadi perdebatan pasca insiden. PSG menutupnya dengan simpati lewat unggahan Donnarumma:

“All my prayers and well wishes are with you @jamalmusiala10.”

Apa Berikutnya untuk Musiala?

Musiala langsung dibawa ke rumah sakit, dan Bayern serta tim medis sedang susun program pemulihan intensif.
Proyeksi pemulihan 4–5 bulan bisa meliputi operasi, fisioterapi, dan rehab bertahap. Klub pasti sediakan dukungan maksimal.
Musim depan, fans berharap melihat comeback-nya. Sementara PSG dan Donnarumma terus berhubungan untuk sampaikan permintaan maaf dan dukungan.

Pelajaran untuk Dunia Sepak Bola

Kasus ini tekankan pentingnya:

  1. Respek & Empati antar pemain—meskipun berebut bola, keselamatan harus jadi prioritas.

  2. Evaluasi aturan terkait duel kiper—perlukah batasan untuk melindungi pemain?

  3. Respons cepat dari pelatih dan ofisial agar proses pemulihan terlaksana optimal dan citra klub tetap terjaga.

Insiden Jamal Musiala patah pergelangan kaki akibat duel fisik dengan Donnarumma jadi peringatan keras: sportivitas dan keselamatan pemain tak boleh dikorbankan. Reaksi keras Manuel Neuer menegaskan seruan bagi profesionalisme di lapangan.