Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta Tak Bisa Dilintasi Akibat Banjir

outdoors Travel

bursatourstransfer.com – Hujan deras dan kiriman air dari hulu kembali melumpuhkan ibu kota. Ruas jalan di Jakarta tak bisa dilintasi setelah meluap, air genangan mencapai 50–90 cm bahkan lebih. TMC Polda Metro serta Satlantas turun tangan dengan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan dan menyelamatkan kendaraan.

Titik-Titik Tergenang dan Ketinggian Air

Berdasarkan laporan, beberapa ruas tergolong parah terendam banjir. Di Jalan Daan Mogot Km 13, Jakarta Barat, air tergenang 30–40 cm, bahkan sempat membuat sepeda motor mati mesin dan kendaraan bermotor tak bisa melintas. Selain itu, pertigaan Podomoro arah Sunter tergenang 40–50 cm dan sejumlah motor mogok saat melewati genangan. Di Jatinegara Barat, Jakarta Timur, genangan tinggi 40–50 cm sempat menutup akses kendaraan kecil; hanya bus besar dan Transjakarta yang mampu lewat sebelum akhirnya surut kembali.

Kebijakan Rekayasa Lalu Lintas

Petugas Satlantas dari arah unit lalu lintas gabungan Polisi dan Dishub Jakarta mengatur arus menuju ruas terdampak, seperti Daan Mogot, Podomoro dan KBN Cakung.
Untuk Jalan Jatinegara Barat, arus kecil dialihkan dan diberlakukan contra-flow di Jalan Matraman serta akses dibiarkan hanya untuk angkutan besar.
Imbauan tegas dari TMC Polda Metro dihimbau agar pengendara tidak menerobos genangan demi mencegah mogok dan kecelakaan.

Dampak Bagi Masyarakat & Kendaraan

Kendaraan roda dua dan empat terhenti akibat mesin mati saat menerobos genangan 30–90 cm, memaksa pengguna menuntun motor atau menghindari rute tersebut.
Khusus di Daan Mogot dan Kebon Jeruk, akses utama lumpuh membuat jalur alternatif padat dan memicu macet berkepanjangan.
Transjakarta dan bus besar jadi satu-satunya moda yang bisa lewat, meski kapasitas terbatas—akibatnya penumpukan penumpang pun terjadi.

Penyebab Banjir dan Sistem Drainase

Peningkatan debit air di Kali Ciliwung, Sekretaris, serta anak-anak sungai lain karena hujan deras di Bogor dan kawasan hulu kirim banjir ke Ibu Kota.
Selain itu, sistem drainase yang kurang optimal dan sedimentasi membuat saluran tersumbat dan respons drainase lambat .
Meskipun saluran baru seperti Banjir Kanal Timur selesai 2023, beberapa titik genangan tetap random dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Respon Instansi & Penanganan Darurat

BPBD DKI berkoordinasi dengan Dinas SDA, Bina Marga, Gulkarmat, serta Satlantas untuk pompa dan sedot genangan di titik kritis.
Personel disiagakan sejak pagi, mendirikan pos di lokasi strategis untuk memantau dan memberikan bantuan langsung.
Secara keseluruhan, banjir sebagian besar sudah mulai surut hingga Rabu malam setelah pompa dan drainase difokuskan di empat area utama.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Banjir menyebabkan kemacetan dan keterlambatan aktivitas kerja warga, khususnya pekerja harian dan transportasi umum.
Kerugian ekonomi tidak hanya dari kendaraan bermasalah, tetapi juga bisnis lokal seperti warung, toko, dan jasa yang terganggu akses dan operasionalnya .
Kondisi ini juga memicu risiko kesehatan, misalnya penyakit kulit dan infeksi akibat kontak air banjir, di samping potensi kecelakaan akibat jalan licin dan tertutup.

Pelajaran & Rekomendasi Jangka Panjang

Perlu peningkatan berkala pada sistem drainase termasuk pengerukan saluran sungai dan waduk seperti Ria Rio sesuai masukan masyarakat.
Optimalisasi waduk, retensi air lokal, sumur resapan, dan Hijaukan kawasan padat jadi solusi struktural penting.
Koordinasi lintas wilayah hulu Hulu Ciliwung—termasuk Bogor–Bekasi–Jakarta–Tangerang perlu diperkuat agar mitigasi berskala regional bisa terbangun efektif.

Banjir yang menyebabkan ruas jalan di Jakarta tak bisa dilintasi adalah peringatan keras soal kerentanan ibu kota terhadap cuaca ekstrem dan lemahnya infrastruktur. Meski sudah ada kanal dan pompa, sistem drainase masih perlu diperkuat dan dipantau lebih sistematis.