Sinopsis Film Pernikahan Arwah yang Tayang di Netflix Hari Ini

Movie

bursatourstransfer.com – Hari ini, platform streaming Netflix resmi menayangkan Pernikahan Arwah (judul internasional: The Butterfly House) – film horor Indonesia berlatar tradisi Minghun atau pernikahan arwah dari budaya Tionghoa. Dibintangi oleh Morgan Oey dan Zulfa Maharani, film ini menawarkan keseimbangan antara atmosfer mistis dan drama emosional, menjadikannya tontonan horor berbeda yang layak masuk watchlist-mu.

Alur Cerita & Intrik Utama

Film dimulai setelah pasangan Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani) menyelesaikan prosesi sangjit sebagai bagian dari persiapan pernikahan mereka. Namun kabar duka datang saat bibi Salim meninggal. Salim harus kembali ke rumah leluhurnya di Lasem, Jawa Tengah, untuk ritual pemakaman – dan memutuskan memindahkan sesi photoshoot pre‑wedding ke sana.

Tanpa mereka sadari, tindakan ini memicu ritual kuno Minghun—pernikahan arwah—yang mensyaratkan Salim membakar dupa setiap hari di altar khusus agar roh leluhurnya tak murka. Tradisi ini menjadi beban tak kasat mata yang semakin menakutkan.

Kedatangan Tasya dan tim fotografer ke rumah tua tersebut justru membangkitkan arwah pengantin perempuan keturunan Tionghoa, yang mulai menghantui mereka secara misterius. Tiap malam, aktivitas supranatural meningkat—yang bukan sekadar jumpscare, tapi penuh simbol budaya dan ruang emosional yang dalam.

Unsur Horor, Budaya, & Atmosfer Estetik

Pernikahan Arwah menghadirkan nuansa horor elegan—elegant horror—ditandai dengan atmosfer mencekam yang dibangun melalui dialog budaya dan sebuah ritual leluhur. Sutradara Paul Agusta menyusun adegan horor dengan riset mendalam dan menghormati nilai budaya Tionghoa, seperti pengunaan mantra, altar, dan mantra secara akurat.

Lokasi syuting di Lasem, dengan rumah berarsitektur China-Peranakan, lorong gelap, dan dekorasi altar, menambah kedalaman estetika visual film. Warna pastel seperti dusty rose dan lavender menyuguhkan kesan romantis sekaligus sunyi, menciptakan ketegangan visual yang kontras dengan nuansa horor.

Simbolisme kaya juga digunakan—kupu-kupu merah, tusuk rambut kayu, dupa, dan jimat—semua memberi kedalaman emosional dan budaya, memperkuat pesan tentang warisan leluhur dan ketegangan antara tradisi dan cinta modern.

Karakter & Perkembangan

Salim, sebagai ahli waris tunggal, menghadapi dilema berat antara cinta dan tanggung jawab tradisi. Morgan Oey memberikan akting mendalam dalam menggambarkan konflik batin antara rasa takut dan penghormatan terhadap leluhur .

Tasya, peran yang dimainkan dengan keberanian oleh Zulfa Maharani, berfungsi sebagai pengungkap misteri. Karakternya mencerminkan semangat generasi muda yang tidak hanya tunduk pada tradisi, tapi juga kritis dan berani menantang kegelapan budaya agar cinta bisa menang .

Karakter pendukung seperti Febri (Jourdy Pranata), Mei Hwa (Brigitta Cynthia), dan Koh Chung-Chung (Verdi Sulaeman) memberikan dimensi cerita yang lebih luas. Mereka bukan sekadar penghantar plot, tapi juga menggambarkan nuansa sosial dan konflik personal yang membungkus konflik utama.

Tradisi Minghun & Pesan Budaya

Peran tradisi Minghun yang dijelaskan dalam film ini bukan sekadar elemen horor, tapi juga jendela penting untuk memahami nilai budaya Tionghoa. Ritual ini dilakukan untuk memberi pasangan pada arwah yang meninggal belum menikah—sebuah bentuk penghormatan dan penenangan bagi mereka agar tak bergentayangan.

Dengan menggambarkan prosesi ritual seperti membakar dupa, mantra, dan altar leluhur, film ini memperlihatkan bagaimana budaya leluhur bisa menjadi pedang bermata dua—hormat tapi juga berbahaya bila tak dihadapi dengan pemahaman penuh. Pendekatan simbolis ini memberikan keleluasaan narasi untuk menunjukkan risiko dari meninggalkan tradisi tanpa hati-hati.

Dari Bioskop ke Netflix

Setelah tayang di bioskop sejak 27 Februari 2025 di Indonesia dan tujuh negara Asia lainnya, Pernikahan Arwah kini hadir di Netflix sejak 3 Juli 2025. Dengan platform digital, film ini kini bisa dinikmati lebih luas, terutama dalam bentuk subtitle yang lengkap dan akses internasional.

Peningkatan akses ini makin memudahkan penonton di luar Indonesia untuk mengeksplor horor “Chindo” dengan pendekatan budaya yang kuat—ditambah review dari kritikus dan penonton turut memperkuat reputasi film ini sebagai horor budaya yang berkualitas.

Sinopsis Pernikahan Arwah di Netflix menunjukkan bahwa film ini bukan sekadar film horor – melainkan pengalaman emosional yang mempertanyakan dilema antara cinta modern dan warisan leluhur. Dengan visual yang mendalam, simbol budaya kaya, dan akting yang kuat, film ini sukses memberi nuansa horor elegan dan bermakna. Cocok untuk kamu yang cari tontonan horor berkelas yang reflektif serta menghormati akar budaya.