Pelantikan Pejabat Eselon II Pemko Batam Tunggu Restu BKN dan Mendagri

Pemerintahan

bursatourstransfer.com – Pemerintah Kota Batam sedang menanti restu dari BKN dan Mendagri untuk melantik pejabat eselon II yang lulus uji fit and proper, atau biasa disebut job fit. Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan proses ini bakal selesai pekan ini setelah seluruh tahapan evaluasi dan administrasi selesai. Berikut liputan lengkapnya.

Proses Job Fit Rampung dan Dikirim ke BKN

  1. Job fit dilangsungkan selama April–Mei
    Pemerintah Kota Batam telah menyelesaikan job fit Eselon II sepanjang April hingga awal Mei 2025. Nama-nama pejabat dijaring lewat serangkaian tes, mulai dari psikometri, makalah, wawancara hingga presentasi di hadapan panitia seleksi dan narasumber.

  2. Hasil resmi dikirim ke BKN
    Menurut Wali Kota Amsakar, hasil job fit segera dikirim ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Kami sudah laporkan hasilnya, dan akan dikonsultasikan melalui telepon atau pertemuan langsung agar proses pelantikan cepat berjalan”.

  3. Nama-nama lolos menunggu validasi teknis
    Setelah pengiriman data, BKN akan melakukan validasi teknis — berupa pengecekan kompetensi dan kesesuaian dengan kualifikasi jabatan. Bila ditemukan permasalahan, kemungkinan akan ada dokumen pengayaan ulang atau revisi usulan.

Restu Mendagri Jadi Tahapan Krusial

  1. Restu dari pusat sebagai syarat mutlak
    Selain BKN, pelantikan pejabat eselon II juga memerlukan tanda tangan persetujuan dari Mendagri. Seperti yang disampaikan Amsakar, pelantikan baru dapat dilaksanakan jika sudah ada jawaban dari Jakarta, baik via Mendagri maupun sistem kepegawaian.

  2. Sistem SIMPEG dan proses input data
    Nama-nama calon pejabat akan dimasukkan ke sistem informasi kepegawaian (Imun/SIMPEG) yang dikelola oleh Sekda Batam dan Kepala BKPSDM. Hanya setelah status “disetujui” muncul di sistem, pelantikan secara resmi dapat diumumkan dan digelar.

  3. Estimasi jadwal pelantikan
    Wali Kota Amsakar menyebutkan, pelantikan bisa berlangsung pekan ini, bahkan jelang akhir minggu. Proses panjang job fit, penyerahan data ke BKN, dan menunggu restu akhirnya menemukan titik terang.

Proyeksi Mutasi, Promosi, dan Demosi

  1. Evaluasi kinerja jadi dasar mutasi
    Dari hasil job fit, pejabat eselon II dievaluasi berdasarkan kompetensi dan loyalitas. Ada beberapa nama yang diproyeksikan mengalami promosi, ada pula yang dijatuhi demosi karena kurang memenuhi standar kualitatif.

  2. Seleksi terbuka (selter) untuk formasi kosong
    Mutasi otomatis membuka beberapa jabatan kosong. Pemko Batam sudah merancang seleksi terbuka untuk mengisi posisi tersebut lewat mekanisme seleksi ketat, mempertahankan prinsip merit system.

  3. ASN profesional tanpa dampak negatif
    Amsakar menegaskan bahwa jangan sampai mutasi membuat ASN menurunkan kinerja. Proses ini dilakukan sesuai aturan, transparan, dan tidak asal tunjuk, agar motivasi kerja tetap tumbuh.

Administrasi dan Proses Sistemik

  1. Kolaborasi intens dengan BKPSDM
    Kepala BKPSDM Hasnah memastikan data input serta komunikasi sistem berjalan lancar. Input ke SIMPEG melalui Sekda Batam jadi sinyal bahwa Pemko serius menjalankan alur birokrasi digital.

  2. Komunikasi dengan KemenPAN-RB untuk struktur jabatan
    Selain pengisian eselon II, Pemko juga menunggu regulasi terbaru dari KemenPAN-RB terkait nomenklatur birokrasi. Beberapa posisi di BP Batam juga masih menunggu penyesuaian struktur.

  3. Komunikasi formal ke mendagri lewat provinsi
    Usulan pejabat juga dilewatkan melalui instansi teknis dan Pemprov Kepri sebagai perantara ke Mendagri. Pengiriman data formal ini jadi dasar finalisasi mutasi dan pelantikan.

Dampak terhadap Pelayanan Publik dan Tatakelola

  1. Pengisian jabatan strategis penting bagi pelayanan
    Jabatan eselon II terdiri dari kepala OPD, inspektur, direktur RSUD, sekretaris daerah, dan staf ahli. Penyegaran ini diproyeksi meningkatkan pelayanan publik dan efektivitas birokrasi.

  2. Mengurangi jabatan kosong dan mempercepat program daerah
    Jabatan yang kosong selama dua bulan berdampak pada backlog kebijakan daerah. Pelantikan ini diyakini mempercepat jalan roda pemerintahan dan wujud nyata hasil kerja Pemko.

  3. Massa transisi hingga publik optimistis
    Meski proses panjang, nuansa profesional dan transisi yang tertata membuat publik optimistis. Kritik pun menguat bahwa manajemen ASN di daerah berjalan makin transparan.

Momentum Konsolidasi ASN yang Profesional

Pelantikan pejabat eselon II Pemko Batam setelah job fit bukan sekadar rotasi birokrasi. Ini momentum bagi ASN untuk berlari kencang, bertugas optimal, dan mendorong visi misi daerah. Dengan restu dari BKN dan Mendagri, serta sistem digitalisasi kepegawaian, Pelantikan ini menunjukkan arah konsolidasi pemerintahan daerah yang makin baik, orbit kompetensi maupun integritas.